Kamis, 09 Februari 2012

AJARAN GEREJA DALAM KV II


Ajaran Gereja Dalam Konsili Vatikan II


Gereja Katolik adalah sebuah komuni (persekutuan). Otoritas duniawi tertinggi Gereja dalam perkara iman, moral dan pemerintahannya adalah Sri Paus. Saat ini Paus Fransiskus, yang memegang otoritas tertinggi bersama-sama Dewan Uskup yang diketuainya. 
Komunitas Katolik terdiri atas pelayan-umat tertahbis (rohaniwan, Uskup, Imam/pastur) dan umat awam.
Gereja Katolik memiliki misi memberitakan Injil Yesus Kristus, memberikan pelayanan sakramen - sakramen dan melakukan karya amal. Gereja menjalankan program-program dan lembaga-lembaga sosial di seluruh dunia, termasuk juga sekolah-sekolah, universitas-universitas, rumah-rumah sakit, misi-misi dan perumahan, serta organisasi-organisasi seperti Catholic Relief Services, Caritas Internationalis dan Catholic Charities yang membantu kaum papa, keluarga-keluarga, orang-orang jompo, dan orang-orang sakit.
Melalui suksesi apostolik, Gereja percaya bahwa dirinya merupakan kelanjutan dari komunitas Kristiani yang didirikan oleh Yesus dengan mentahbiskan Santo Petrus, sebuah pandangan yang juga dianut oleh banyak sejarawan. Gereja menetapkan doktrin-doktrinnya melalui berbagai konsili ekumenis, meneladani para rasul pertama dalam Konsili Yerusalem. Atas dasar janji-janji Yesus pada rasul-rasul-Nya yang tertera dalam Injil, Gereja percaya bahwa dia dituntun oleh Roh Kudus dan oleh karena itu terlindungi dari terjadinya kesalahan doktrin.
Keyakinan-keyakinan Gereja Katolik didasarkan atas:
- Deposit iman (mencakup baik Kitab Suci maupun Tradisi Suci) yang diwarisi dari zaman Rasul-Rasul, dan yang diinterpretasi oleh Otoritas Pengajaran Gereja. Keyakinan-keyakinan tersebut terangkum dalam Kredo Nicea, dan secara resmi dirinci dalam Katekismus Gereja Katolik.
-  Peribadatan Katolik yang formal, yang disebut liturgi, diatur oleh otoritas Gereja. Ekaristi, salah satu dari tujuh sakramen Gereja dan bagian penting dari setiap peribadatan Katolik.
Dengan sejarah yang membentang sepanjang dua ribu tahun, Gereja adalah salah satu lembaga tertua di dunia dan telah berperan penting dalam sejarah peradaban Barat sekurang-kurangnya sejak abad ke-4. Pada abad ke-11, sebuah perpecahan besar, yang kadang-kadang disebut Skisma Akbar, terjadi antara Kristianitas Timur dan Barat yang terutama diakibatkan oleh ketidaksepahaman mengenai primasi kepausan. Gereja-Gereja Timur yang tetap maupun yang kelak kembali menjalin persekutuan dengan Uskup Roma, Sri Paus, membentuk Gereja-Gereja Katolik Timur, dan Gereja-Gereja yang tetap berada di luar otoritas kepausan biasanya dikenal sebagai Gereja-Gereja Ortodoks Timur. Pada abad ke-16, juga sebagai tanggapan atas bangkitnya Reformasi Protestan di Eropa Barat, Gereja menyelenggarakan proses reformasi dan renovasi internal, yang dikenal sebagai Kontra-Reformasi.
Meskipun Gereja menyatakan bahwa dialah "Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik," didirikan oleh Yesus Kristus, tempat orang dapat menemukan kepenuhan sarana keselamatan, Gereja pun mengakui bahwa Roh Kudus dapat menggunakan komunitas-komunitas Kristiani lainnya untuk membawa orang menuju keselamatan. Gereja percaya bahwa dia dipanggil oleh Roh Kudus untuk mengupayakan kesatuan antar segenap umat Kristiani, sebuah gerekan yang dikenal sebagai ekumenisme. Tantangan-tantangan modern yang dihadapi Gereja mencakup bangkitnya sekularisme dan penentangan terhadap sikapnya mengenai aborsi, euthanasia, kontrasepsi, dan moralitas seksual.

Nama : Jesslyn.Nathania
SMP Santo Paulus Setka-Citra I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAHAN AJAR, MEDIA BELAJAR DAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

 A. BAHAN AJAR 1. Pengertian           Bahan ajar dapat diartikan sebagai pedoman untuk mengarahkan semua aktivitas pembelajaran, juga subst...